Skip to content
Rumah Jurnal
Menu
  • Sample Page
Menu

Menteri Larang Roblox, Studi Ungkap Efek Buruk Game Ini

Posted on August 13, 2025August 13, 2025 by admin

rumahjurnal – Kementerian terkait baru-baru ini mengumumkan larangan terhadap permainan daring Roblox, dengan alasan melindungi anak-anak dari potensi dampak negatif. Keputusan ini memicu perdebatan luas di masyarakat. Beberapa pihak menilai langkah ini tepat untuk mencegah paparan konten yang tidak sesuai, sementara yang lain menganggapnya berlebihan dan merugikan industri kreatif. Pemerintah menyebut bahwa kebijakan tersebut diambil setelah melalui kajian dan masukan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan psikolog anak.

Hasil Studi yang Mengkhawatirkan

Larangan ini semakin menguat setelah muncul hasil studi yang mengungkap sejumlah efek buruk dari penggunaan Roblox secara berlebihan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu bermain lebih dari tiga jam per hari berisiko mengalami gangguan konsentrasi, pola tidur yang terganggu, dan penurunan interaksi sosial di dunia nyata. Selain itu, ditemukan pula kasus paparan terhadap konten buatan pengguna yang tidak pantas untuk usia mereka. Meski platform memiliki sistem moderasi, celah tetap ada dan dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Reaksi Orang Tua dan Pelaku Industri

Orang tua umumnya menyambut baik kebijakan larangan ini, terutama yang telah mengkhawatirkan kecanduan anak terhadap game daring. Namun, di sisi lain, pelaku industri game merasa dirugikan. Mereka menilai Roblox merupakan wadah kreatif bagi pengembang muda untuk belajar membuat gim dan memperoleh penghasilan. Larangan ini, menurut mereka, berpotensi menghambat perkembangan bakat digital di kalangan generasi muda. Beberapa komunitas kreator bahkan sudah mengajukan usulan alternatif seperti pembatasan jam bermain atau peningkatan filter konten ketimbang larangan total.

Dampak Terhadap Komunitas Pemain

Komunitas pemain Roblox di Indonesia jelas merasakan dampak besar dari kebijakan ini. Banyak dari mereka yang mengungkapkan kekecewaan melalui forum dan media sosial. Tidak sedikit yang mencoba mencari cara untuk tetap mengakses permainan, meskipun berisiko melanggar hukum. Media bengkelpintar mencatat bahwa fenomena ini menunjukkan tingginya tingkat keterikatan emosional pemain terhadap platform tersebut. Para ahli menyarankan agar pemerintah juga menyediakan alternatif hiburan edukatif agar anak-anak tetap memiliki ruang berkreasi secara digital.

Langkah Lanjutan yang Direncanakan

Pemerintah menyatakan akan memantau dampak dari kebijakan ini selama enam bulan ke depan sebelum mengambil keputusan permanen. Selain itu, ada rencana untuk mengembangkan platform lokal yang lebih aman dan terkurasi. Beberapa perusahaan teknologi dalam negeri telah menunjukkan minat untuk berkolaborasi dalam proyek ini. Jika berhasil, langkah ini tidak hanya melindungi generasi muda dari dampak buruk, tetapi juga membuka peluang baru bagi industri kreatif di Indonesia untuk bersaing di pasar global.

Recent Posts

  • Visual Menawan, Kisah Mafia Klise di Mafia: The Old Country
  • Obol Squad & Agen Baru Muncul di Zenless Zone Zero 2.2
  • Nintendo Pastikan Switch 2 Rilis Global Akhir Tahun 2025
  • PUBG Mobile Hadirkan Mode Kolaborasi Eksklusif Evangelion
  • Final Fantasy VII Rebirth Catat Rekor Baru untuk Square Enix

PARTNER

suarairama pestanada beritabandar rumahjurnal podiumnews dailyinfo wikiberita zonamusiktop musicpromote bengkelpintar liburanyuk jelajahhijau carimobilindonesia jalanjalan-indonesia otomotifmotorindo ngobrol olahraga mabar dapurkuliner benjanews dtomarmaris pooluniversity quotesbook globenews24 thepsychologysage radarbandung indosiar radarjawa medianews infowarkop kalbarnews ketapangnews beritabumi kabarsantai outfit faktagosip beritagram lagupopuler seputardigital updatecepat marihidupsehat baliutama hotviralnews cctvjalanan beritajalan beritapembangunan pontianaknews

©2025 Rumah Jurnal | Design: Newspaperly WordPress Theme