rumahjurnal – Keputusan mengejutkan datang dari grup musik Kingmakers, yang secara resmi mengumumkan penundaan perilisan album terbaru mereka tanpa memberikan jadwal pengganti. Pengumuman ini sontak membuat para penggemar kecewa berat, terutama karena album tersebut sudah menjadi salah satu rilisan yang paling dinanti di tahun 2025. Dengan reputasi mereka sebagai band yang kerap menghadirkan karya penuh energi dan lirik bermakna, kabar ini menimbulkan spekulasi luas mengenai alasan di balik penundaan tersebut.
- Pengumuman Mendadak Lewat Media Sosial
Kingmakers mengumumkan kabar ini melalui unggahan di akun media sosial resmi mereka pada Senin malam. Dalam unggahan itu, mereka menyampaikan bahwa perilisan album bertajuk “The Golden March” harus ditunda “hingga waktu yang belum dapat ditentukan.” Tidak ada penjelasan rinci terkait penyebab penundaan, hanya disebutkan bahwa keputusan ini diambil “demi memastikan kualitas terbaik dari seluruh karya.”
“Kami tahu banyak dari kalian sudah menunggu, tapi kami ingin rilis ini menjadi sesuatu yang layak untuk dikenang,” tulis band tersebut dalam pernyataannya. Kalimat itu memicu reaksi beragam: sebagian memahami keputusan tersebut, namun sebagian besar mengungkapkan rasa kecewa karena merasa telah menunggu terlalu lama sejak pengumuman awal rilis di pertengahan 2024. - Respons Fans: Antara Kesabaran dan Kekesalan
Tidak butuh waktu lama, kolom komentar media sosial Kingmakers langsung dipenuhi reaksi dari penggemar di berbagai negara. Banyak yang menyayangkan minimnya komunikasi dan keterbukaan dari pihak manajemen. “Kami bisa menerima penundaan, tapi tolong beri alasan yang jelas. Kami sudah menabung untuk pre-order,” tulis salah satu fans dari Malaysia.
Di sisi lain, ada pula penggemar yang mencoba bersikap lebih bijak, mengingat reputasi Kingmakers yang selalu perfeksionis dalam proses kreatif. “Kalau mereka menunda, pasti ada alasan kuat. Lebih baik menunggu daripada kecewa,” kata pengguna lain di platform X. Namun secara keseluruhan, nada kecewa lebih dominan, mengingat Kingmakers sempat menjanjikan perilisan pada awal Oktober 2025 dengan sejumlah teaser yang sudah dirilis di YouTube dan Spotify. - Spekulasi di Balik Penundaan: Masalah Produksi atau Strategi Pasar?
Sejumlah analis musik dan pengamat industri berspekulasi bahwa penundaan ini bisa berkaitan dengan masalah teknis produksi, hak distribusi, atau strategi promosi yang belum matang. Salah satu sumber internal menyebutkan bahwa beberapa lagu di album tersebut masih dalam tahap mastering dan belum mendapat persetujuan akhir dari seluruh anggota band.
Selain itu, jadwal padat konser internasional mereka di Eropa juga disebut menjadi salah satu faktor. “Kemungkinan besar mereka ingin meluncurkan album bersamaan dengan tur besar tahun depan agar dampaknya lebih kuat secara promosi,” ujar seorang jurnalis musik yang kerap meliput Kingmakers. Meski begitu, tidak ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi teori tersebut, membuat para penggemar semakin bertanya-tanya. - Dampak terhadap Industri dan Kolaborator
Penundaan ini juga berdampak pada sejumlah pihak yang terlibat dalam proyek The Golden March, termasuk beberapa musisi tamu, produser, dan brand kolaborator. Beberapa di antaranya bahkan telah menyiapkan kampanye promosi bersama Kingmakers yang kini harus dijadwal ulang.
Salah satu produser yang ikut terlibat mengatakan bahwa album ini sebenarnya sudah mencapai tahap akhir sebelum akhirnya ditunda. “Kami hanya butuh beberapa sentuhan kecil, tapi tampaknya manajemen ingin melakukan revisi menyeluruh,” ungkapnya tanpa menyebut nama. Situasi ini menambah kesan bahwa keputusan tersebut diambil secara mendadak dan mungkin tidak sepenuhnya disepakati oleh seluruh pihak terkait. - Kingmakers dan Reputasi Perfeksionis yang Jadi Pedang Bermata Dua
Sejak debut mereka satu dekade lalu, Kingmakers dikenal sebagai band yang sangat selektif dalam merilis karya. Mereka lebih memilih menunggu hingga seluruh proses kreatif benar-benar matang daripada terburu-buru mengikuti tren pasar. Hal ini memang membuat setiap album mereka selalu mendapat pujian kritis, namun juga sering kali membuat penggemar frustrasi karena jarak antar-rilisan yang terlalu lama.
“Kingmakers selalu mengedepankan kualitas. Tapi dalam dunia digital sekarang, terlalu lama menunda bisa membuat momentum hilang,” ujar seorang kritikus musik independen. Ia menilai bahwa kelompok ini perlu menemukan keseimbangan antara kesempurnaan artistik dan ekspektasi publik yang menuntut kecepatan.
Penundaan The Golden March menjadi tamparan kecil bagi para penggemar yang telah menunggu hampir dua tahun penuh. Namun di sisi lain, keputusan ini juga menunjukkan bahwa Kingmakers tidak mau mengorbankan visi artistiknya demi tenggat waktu. Meski kekecewaan terasa kuat, sebagian fans tetap berharap band ini akan kembali dengan karya yang benar-benar sepadan dengan penantian panjang mereka. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan album tersebut akan dirilis, tetapi satu hal yang jelas: antusiasme terhadap Kingmakers belum padam—hanya tertahan sementara oleh rasa penasaran yang semakin besar.

