rumahjurnal.online Studio indie asal Australia, Team Cherry, kembali menegaskan bahwa mereka tidak ingin terus terikat pada satu IP saja meski Hollow Knight membawa mereka ke puncak popularitas. Keputusan ini mengejutkan sebagian penggemar, mengingat Hollow Knight sudah menjadi salah satu game indie paling sukses dalam satu dekade terakhir. Dengan kesuksesan yang begitu masif, banyak studio biasanya tergoda untuk terus memperluas dunia yang sama demi keuntungan finansial.
Namun Team Cherry memiliki pandangan berbeda. Mereka ingin menjaga identitas kreatif sebagai studio yang fokus pada eksplorasi ide baru. Prinsip tersebut membuat mereka lebih nyaman menciptakan sesuatu yang segar dibanding terus-terusan mengulang formula yang sama. Keputusan ini menunjukkan integritas artistik tinggi yang jarang terlihat dalam industri game modern.
Perjalanan Hollow Knight yang Mendunia
Hollow Knight pertama kali hadir sebagai game indie ber-genre metroidvania dan langsung mendapatkan sorotan besar. Dunia yang penuh misteri, desain karakter yang unik, musik yang indah, serta sistem pertarungan yang tajam membuat game ini dikenal sebagai salah satu karya terbaik di kategorinya. Kesuksesan game tersebut mengangkat nama Team Cherry sebagai studio kecil yang mampu menghasilkan karya sekelas game AAA.
Popularitas besar game tersebut melahirkan berbagai permintaan dari komunitas, mulai dari sekuel, DLC tambahan, hingga spin-off. Tekanan komunitas sempat membuat banyak orang mengira Team Cherry akan memanfaatkan momentum itu dengan memperluas IP tanpa henti. Namun kenyataannya, studio ini tetap konsisten pada visi kreatifnya.
Silksong, Proyek yang Melebarkan Ekspektasi
Kesuksesan Hollow Knight membuat kehadiran Silksong semakin dinantikan. Proyek tersebut awalnya hanya direncanakan sebagai DLC, tetapi ide berkembang begitu besar hingga akhirnya berubah menjadi game penuh. Silksong membawa karakter baru, wilayah berbeda, dan tantangan yang lebih kompleks.
Komunitas menghargai kerja keras Team Cherry karena mereka tidak asal merilis produk demi mengejar popularitas. Mereka memilih memberikan waktu sebanyak mungkin agar Silksong menjadi game berkualitas tinggi. Dalam dunia gaming modern, di mana banyak perusahaan besar merilis game setengah matang, sikap Team Cherry menjadi perbedaan besar.
Pernyataan Ari Gibson: Fokus pada Karya Baru
Co-founder Team Cherry, Ari Gibson, dalam sebuah wawancara bersama Jason Schreier dari Bloomberg, menjelaskan pandangan mereka setelah menyelesaikan Silksong dan konten pendukungnya. Ketika ditanya mengenai arah studio setelah merampungkan proyek tersebut, Gibson menegaskan bahwa mereka ingin membuat sesuatu yang benar-benar baru.
Dengan gaya bicara yang santai namun penuh makna, Gibson mengatakan bahwa mereka sangat ingin mengeksplorasi ide-ide segar. Ia bahkan melontarkan candaan bahwa satu-satunya penghalang adalah waktu dan usia mereka sendiri. Meski disampaikan dengan nada ringan, pernyataan tersebut menggambarkan ambisi besar untuk terus berkembang sebagai kreator.
Pernyataan ini memberi sinyal kuat bahwa Team Cherry tidak ingin terjebak dalam ketergantungan terhadap satu franchise, meski franchise tersebut sangat menguntungkan. Mereka ingin menjaga harmoni antara kreativitas, tantangan, dan kebebasan artistik.
Mengapa Banyak Studio Terjebak Pada Satu IP?
Industri game modern menghadapi tekanan besar pada aspek bisnis. Banyak studio besar terdorong untuk meneruskan seri yang sudah terbukti laris. Hal ini bukan tanpa alasan. Mengembangkan game baru memerlukan investasi besar, sementara kelanjutan IP populer menawarkan risiko lebih kecil.
Sayangnya, pola seperti itu membuat banyak franchise menjadi stagnan. Kreativitas terkadang tergerus oleh kebutuhan pasar. Sebagian pengembang akhirnya merilis game yang terasa repetitif, kehilangan inovasi, atau bahkan berada dalam kualitas yang menurun. Keputusan Team Cherry untuk tidak mengikuti arus ini merupakan langkah berani yang menunjukkan betapa mereka memprioritaskan kreativitas dibanding keuntungan instan.
Dampak Keputusan Ini untuk Komunitas Hollow Knight
Muncul pertanyaan besar: apakah ini berarti Silksong akan menjadi perjalanan terakhir di dunia Hollow Knight? Belum tentu. Team Cherry tidak menutup pintu untuk kembali ke IP tersebut di masa mendatang. Namun prioritas mereka setelah ini adalah menciptakan sesuatu yang baru, bukan menambal-nambal dunia lama.
Komunitas Hollow Knight dikenal sebagai komunitas yang sangat setia. Banyak yang penasaran bagaimana arah dunia Hallownest setelah Silksong. Meski begitu, banyak pemain juga memahami bahwa kreativitas perlu ruang untuk tumbuh. Keputusan Team Cherry untuk melangkah ke arah baru justru disambut positif oleh sebagian besar penggemar yang percaya pada kualitas karya mereka.
Potensi Game Baru: Format Seperti Apa yang Bisa Muncul?
Tidak ada gambaran jelas mengenai seperti apa game baru Team Cherry nantinya. Namun jika melihat kualitas desain game mereka sebelumnya, ada banyak kemungkinan menarik. Mereka mungkin membuat game 2D platformer dengan mekanik baru, atau bahkan mengeksplorasi genre berbeda seperti puzzle, action-adventure, atau RPG.
Team Cherry dikenal sebagai studio yang berani memadukan estetika unik dengan gameplay tajam. Tidak menutup kemungkinan game baru mereka akan tetap mempertahankan nuansa artistik seperti silhouette karakter, desain dunia yang fantastis, dan musik atmosferik. Namun tetap dengan identitas baru yang tidak terikat pada Hollow Knight.
Kesimpulan: Keberanian Menjaga Kreativitas
Keputusan Team Cherry untuk membuat game baru di luar IP Hollow Knight menunjukkan keberanian dan dedikasi pada integritas kreatif. Studio kecil ini memahami bahwa kebebasan berekspresi adalah fondasi terpenting dalam membuat karya yang bermakna. Meski Hollow Knight dan Silksong sukses besar, mereka memilih jalan yang lebih menantang namun lebih jujur secara artistik.
Komunitas gaming kini menunggu kejutan berikutnya dari tiga kreator yang telah membuktikan bahwa karya besar tidak memerlukan tim besar. Apa pun game baru mereka nanti, banyak yang percaya kualitasnya akan tetap memukau seperti karya-karya sebelumnya.

Cek Juga Artikel Dari Platform museros.site
