rumahjurnal.online Babak Playoff Mobile Legends Professional League Indonesia Season 16 semakin panas.
Dua tim unggulan, Alter Ego Esports dan Onic Esports, akan saling bentrok di Final Upper Bracket untuk merebut tiket menuju Grand Final.
Keduanya datang dengan modal kuat. Alter Ego menaklukkan Bigetron by Vitality dengan skor 3-1.
Sementara Onic menyingkirkan Evos Esports lewat duel dramatis yang berakhir 3-2.
Pertarungan ini menjadi momen paling dinantikan penggemar MPL di seluruh Indonesia.
Performa Hebat Alter Ego
Alter Ego menunjukkan konsistensi luar biasa sejak awal playoff.
Dalam laga melawan Bigetron, Yazukee tampil sangat menonjol.
Ia membawa timnya unggul cepat di dua game pertama menggunakan Hayabusa dan Lancelot.
Serangan agresif dan rotasi tajam membuat lawan kewalahan.
Game ketiga sempat berjalan ketat, tetapi Alter Ego mampu menutup pertandingan di game keempat.
Kemenangan 3-1 memastikan langkah mereka ke Final Upper Bracket.
Pelatih Alter Ego mengungkapkan, kemenangan itu buah dari latihan intens dan analisis data lawan.
“Kami menyiapkan strategi khusus untuk kontrol map dan pergerakan mid lane,” ujarnya.
Menurutnya, koordinasi dan disiplin menjadi kunci utama di setiap kemenangan.
Onic Esports Bangkit dari Tekanan
Sementara itu, Onic Esports menunjukkan mental baja.
Melawan Evos Esports, Onic sempat tertinggal 1-2.
Namun, mereka bangkit dengan permainan luar biasa dari Skylar.
Hero Harith dan Claude miliknya tampil gemilang, membalikkan keadaan menjadi 3-2.
Dua game terakhir berlangsung sengit.
Onic menang berkat koordinasi rapi, kontrol objektif, dan komposisi tim yang matang.
Skylar dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) setelah menutup pertandingan dengan gaya spektakuler.
Pelatih Onic menegaskan, adaptasi cepat jadi faktor kemenangan.
“Kami tahu Evos kuat di mid game. Jadi kami bertahan dulu dan menunggu momen balik,” katanya.
Kemenangan itu membawa Onic ke Upper Bracket Final untuk menghadapi Alter Ego.
Duel Dua Gaya Berbeda
Pertemuan Alter Ego dan Onic menjadi laga yang disebut banyak orang sebagai duel taktik.
Alter Ego dikenal dengan gaya agresif, fokus pada early game dan rotasi cepat.
Mereka gemar memaksa team fight di menit-menit awal untuk merebut objektif.
Sementara Onic lebih sabar.
Tim ini kuat dalam permainan makro dan kontrol map jangka panjang.
Mereka menunggu momen kesalahan lawan lalu menyerang balik dengan efektif.
Analis MPL menilai pertandingan bisa berlangsung hingga lima game penuh.
“Alter Ego punya mekanik tinggi, tapi Onic disiplin secara makro. Ini duel otak dan mental,” ujar salah satu caster MPL.
Lower Bracket: Bigetron vs Evos
Di sisi lain, Bigetron by Vitality dan Evos Esports harus berjuang di Lower Bracket Semifinal.
Keduanya masih punya peluang untuk ke Grand Final, meski jalannya lebih sulit.
Bigetron membawa semangat tinggi setelah kalah dari Alter Ego.
Dua pemain mudanya, Moreno dan Xorizo, menjadi tumpuan utama tim.
Sementara Evos, yang sempat tampil kuat di regular season, kini harus membuktikan ketahanan mereka.
Pertandingan Bigetron melawan Evos akan menjadi laga penentu.
Hanya satu yang akan bertahan dan menghadapi tim kalah dari Upper Bracket Final.
Atmosfer dipastikan panas, karena keduanya memiliki rivalitas panjang di dunia MPL.
Antusiasme Fans Tak Terbendung
Antusiasme publik terhadap MPL ID S16 terus meningkat.
Tagar #MPLIDS16 menjadi trending di berbagai media sosial.
Ribuan penggemar berdiskusi, menebak hasil pertandingan, dan mendukung tim kesayangan.
Banyak yang menyebut duel Alter Ego vs Onic sebagai final sebelum final.
“Siapa pun yang menang nanti, mereka layak disebut tim terbaik musim ini,” tulis seorang fans di Twitter.
Di sisi lain, laga Bigetron vs Evos juga menyita perhatian besar.
Pertarungan dua tim legendaris ini dianggap sebagai ujian mental dan strategi.
Langkah Menuju Grand Final
MPL ID Season 16 menjadi ajang pembuktian siapa tim terbaik di Indonesia.
Pemenang Upper Bracket Final otomatis melangkah ke Grand Final.
Sementara yang kalah akan turun ke Lower Bracket dan menghadapi pemenang antara Bigetron dan Evos.
Setiap kemenangan di tahap ini sangat berarti.
Satu kesalahan kecil bisa mengakhiri perjuangan berbulan-bulan.
Dengan format double elimination, persaingan makin intens dari hari ke hari.
Prediksi dan Kesimpulan
Alter Ego datang dengan momentum kuat dan gaya bermain cepat.
Namun Onic punya pengalaman dan disiplin strategi yang sulit ditembus.
Banyak analis menilai peluang keduanya nyaris seimbang, 50 banding 50.
Di bawah mereka, Evos dan Bigetron juga berjuang keras agar tetap hidup di turnamen.
Keduanya berpotensi menjadi kuda hitam jika berhasil lolos dari Lower Bracket.
Apa pun hasilnya, MPL ID Season 16 membuktikan bahwa dunia eSports Indonesia terus berkembang pesat.
Dari strategi, performa pemain, hingga dukungan komunitas — semuanya menunjukkan kematangan industri gaming Tanah Air.
Pertarungan ini bukan sekadar soal siapa juara, tapi juga tentang semangat, disiplin, dan kerja sama tim.
Semua mata kini tertuju pada panggung besar MPL.
Dan satu hal pasti: hanya tim dengan mental baja yang akan mengangkat trofi tertinggi musim ini.adar hiburan — tapi sudah menjadi bagian dari semangat dan identitas generasi muda gamer Tanah Air.

Cek Juga Artikel Dari Platform pontianaknews.web.id
