Contoh Review Aplikasi Al-Quran Digital dari Muslim Ramadhan Tech

instal aplikasi Quran ini di HP Mu bair keren

“Sejujurnya Kamilah yang menurunkan al-Quran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hijr : 9).

Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwasanya al-Quran akan dijaga oleh Allah dari segala bentuk upaya manusia untuk mengubahnya. Ayat tersebut menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai keaslian al-Quran digital yang semakin menjamur.

Digtalisasi mendorong banyaknya pengembang perangkat lunak berlomba-lomba mengembangkan dan memproduksi aplikasi al-Quran digital terjemah dan dilengkapi dengan fitur-fitur yang berbeda(Hidayat 2016). Salah satu aplikasi yang mewarani perkembangan al-Quran digital adalah aplikasi Waktu Sholat Muna Kiblat Quran.

Aplikasi tersebut dirilis di playstore oleh Muslim Ramadhan Tech dari Lahore, Pakistan dan telah diunduh lebih dari 100.000 pengguna dan mendapatkan rating 4.3 dengan 542 ulasan di Google Play Store . Terhitung sejak pertama kali diunggah pada 25 Februari 2021 dan terakhir diperbarui pada 25 April 2024 dengan versi1.17. Aplikasi berukuran 140 megabita (mb) tersebut hadir dalam bahasa Inggris dan dapat diunduh secara gratis di android dengan berbagai fitur yang memudahkan umat Islam dalam beribadah. Seperti waktu sholat berdasarkan lokasi, tata cara ibadah, kumpulan doa dan zikir harian, al-Quran terjemah, kompas kiblat, 99 asmaul husna serta siaran langsung dari mekah dan madinah.

 

Melihat Quran Digital dari Perspektif Tafsir

Aplikasi Quran dari Ramadhan Tech ini dilengkapi dengan 30 juz al-Quran berseta terjemahnya dalam bahasa Inggris. Dari segi tafsir, aplikasi ini hanya menampilkan 1 terjemahan tekstual yang ada pada al-Quran, sehingga terjadi kesalahpahaman bagi orang awam.

Seperti misalnya pada terjemahan surah an-Nisa ayat 34 yang dalam aplikasi tertulis sebagai berikut “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nase ke arah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An-Nisa : 34)

Berbeda dengan tafsir kemenag misalnya, yang menerjamhkan qowwaamuuna sebagai pelindung bukan pemimpin. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman seseorang ketika hanya membaca terjemahan ayat dan secara langsung mengambil kesimpulan. Apabila demikian, dalam ayat misoginis di atas misalnya dapat memunculkan presepsi bahwa perempuan adalah makhluk sub-ordinat yang harus berada di bawah laki-laki.

Namun pada terjemahan lain, aplikasi tersebut tidak terindikasi ke dalam terjemah radikal seperti yang dikatakan oleh Kementerian Agama terntang banyak beredarnya aplikasi terjemah Quran yang bermuatan ideologi radikal (Muzakky 2020). Seperti misalnya pada terjemahan surah al-Maidah ayat 51, yang dalam aplikasi tersebut berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi sekutu. Mereka itu (sebenarnya) adalah sekutu-sekutu bagi Allah. Dan barangsiapa yang bersekutu dengan mereka di antara kamu, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. al-Maidah: 51).

Secara tekstual, lafaz awliya’ dalam ayat tersebut kerap diterjemahkan dengan pemimpin. Namun, dalam tafsir kemenag lafaz awliya’ dalam surah al-Maidah ayat 51 diterjemahkan dengan temah sejati atau sekutu (Kementrian Agama RI 2016). Kemenag melakuakn penyesuaian dan kontekstualisasi terjemah ayat al-Quran, yang terjemahan aplikasi Muslim Muna ini sudah sesuai.

Maka dalam memahami ayat diperlukanlah tafsir yang komprehensif termasuk bagaimana dengan asbabun nuzul dan kontekstualisasi ayat tersebut, tidak cukup hanya dengan membaca terjemah ayat dan mengambil kesimpulan dari ayat tersebut. Dalam membaca ayat-ayatt al-Quran juga diperlukan kehati-hatian

Tidak hanya itu, aplikasi Quran ini juga hadir dalam bentuk 16 baris dan terdapat audio per ayat yang bisa didengarkan secara gratis tanpa harus mengunduh lagi. Audio yang terdapat dalam aplikasi tersebut dilagukan dengan nada bayati. Namun, dari aplikais Quran ini tidak dilengkapi dengan pencarian ayat atau makna tertentu. Sehingga pengguna harus mencari secara manual dengan melakukan scrolling pada setiap surah.

 

Ragam Fitur: Dari Doa Harian Hingga

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan 6 kitab hadits. Mulai dari Sahih Muslim, Sahih Bukhari, Sunan an-Nasai, Sunan Abi Dawud, Jami’ at-Tirmidzi, dan Sunan Ibn Majah. Dalam setiap kitab, hadits ditulis berdasarkan pembahasannya, seperti bab bersuci, bab air, bab salat, bab puasa dan sebagainya.

Fitur lain juga membantu muslim dalam beribadah seperti fitur doa-doa harian yang sudah dikelompokkan berdasarkan aktivitas harian kita. Hal ini dapat mempermudah bagi seseorang yang ingin mengamalkan doa-doa harian namun tidak hafal. Sehingga aplikasi ini dapat secara mudah dan praktis untuk digunakan tanpa harus mencari terlebih dahulu di browser. Fitur tasbih digital dalam aplikasi ini juga memudahkan kita untuk senantiasa berzikir.

Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur 99 asmaul husna beserta artinya yang juga dilengkapi dengan audio 99 asmaul husna lengkap. Hal ini selain memudahkan kita dalam mencari asma Allah juga memudahkan kita apabila ingin menghafalkan atau sekedar mendengarkan 99 asmaul husna di mana pun dan kapan pun tanpa terkoneksi dengan internet.

Dari aplikasi ini kita juga dapat menyaksikan siaran langsung yang menujukkan vidio kakbah (Mecca live) dan Kota Madinah yang menambah kerinduan dan kecintaan kita agar dapat berkunjung ke sana. Hal ini memanjakan para pengguna yang belum berkesempatan ke Makkah dan Madinah untuk menyaksikan secara langsung keadaan di sana secara real time.

Banyaknya kelebihan dari ragam fitur yang disediakan secara gratis, namun kekurangan dari aplikais ini  adalah seringkali muncul iklan yang dipasang oleh develop aplikasi. Iklan inilah yang memberikan ketidaknyamanan pengguna saat menggunakan aplikasi tersbut. Apalgi jika dibandingkan dengan aplikasi serupa dengan fitur yang sama bahkan lebih bagus dan tanpa ada iklan di dalam aplikasinya. Seperti misalnya NU Online Super App, HijrahApp dan sebagainya.

Secara tampilan, aplikasi ini juga kurang menarik karena diproyeksikan dengan gambar yang kaku dan kombinasi warna yang kurang sesuai antara background aplikasi dan masing icon fiturnya.

 

Daftar Pustaka

Hidayat, Syarif. 2016. “Al-Qur’an Digital (Ragam, Permasalahan Dan Masa Depan).” Mukaddimah: Jurnal Studi Islam 1 (1): 1–40. https://doi.org/10.14421/MJSI.11.1333.

Kementrian Agama RI. 2016. “Soal Terjemahan Awliyâ Sebagai ‘Teman Setia’, Ini Penjelasan Kemenag.” Kemenag.Go.Id. 2016. https://kemenag.go.id/nasional/soal-terjemahan-awliya-sebagai-teman-setia-ini-penjelasan-kemenag-181nt2.

Muzakky, Althaf Husein. 2020. “Al-Qur’an Di Era Gadget: Studi Deskriptif Aplikasi Qur’an Kemenag.” Jurnal Studi Al-Qur’an 16 (1): 55–68. https://doi.org/10.21009/JSQ.016.1.04.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post