Maaf untuk Apa-apa yang Menyakitkan



Maaf, jika untuk beberapa hal aku terlalu mengkhawatirkanmu. Semoga kita tetap bisa menjaga hubungan ini dengan komunikasi yang baik. Agar semua yang kita rencanakan bisa kita capai dengan cara terbaik. Jangan memendam jika kamu tak suka dengan apa yang aku lakukan. Katakanlah, jika aku salah. Sebab, kita akna selalu belajar untuk saling memahami satu sama lain. Aku hanya ingin kamu tetap nyaman denganku, dengan perilakuku, dan mungkin dengan semua sifat buruk atau yang meski gak buruk tapi gak kamu sukai. Kita selalu belajar membiasakan diri dengan apa yang ada di aku dan kamu. Selalu.


Maaf jika aku dengan berat hati tidak mengizinkanmu pergi dengan teman-teman laki-lakimu, bahkna dengan kasar memarahimu, dengan hanya mengobrol yang menurutmu mungkin tidak seharusnya aku semarah itu. Karena yah, itu bukna salahmu. Tapi kau harus tau itu, dan bagaimana sikapmu. Semua itu bukanya aku ingin mengkekang kebebasanmu, tapi lebih dari itu aku hanya ingin menjagamu, dengan caraku. Aku tau jika mungkin ini berlebihan, tetapi kau yajib kamu paham yang terbaik untuk kita. Dan maaf untuk bentakan nada tinggiku saat memarahimu, aku sebenarnya hanya ingin tetap berusaha menyelesaikan masalah dengan baik apa pun yang kita hadapi. Itulah mengapa setipa kali ada masalah aku tak ingin memilih kita diam, namun tetap menyelesaikannya dengan tenang. Semoga tidak ada lagi amarah yang memunculkan luka.


Kamu perempuan yang dengan sangat kucintai. Aku pun mengerti kamu memilihku juga karena kita ingin saling berjuang bukan hanya untuk senang-senang. karena itu kita terus saling belajar menerima. Kamu akan melengkapi kebahagiaanku, begitu pun aku kepadamu. Mari sama-sama kita lengkapi apa yang masih kurang diantara kita, bukan malah saling menyalahkan. Satukan tujuan bahwa kita memang akan selalu membahagiakan. Kita akan selalu menjaga apa pun yang kita perjuangkan. Dan tidak akan menyerah hanya karena ego masing-maisng dan masalah yang bisa diselesaikan bersama.


Kita akan selalu mencari jalan yang terbaik. Memecahkan masalah dan menemukan setiap solusinya bersama. Itulah alasanku untuk tetap tenang seharusnya di saat marah, bukan marah karena nafsu belaka. Bukan marah untuk merendahkan tapi memperbaiki kekurangan. Maaf untuk semua yang Menyakitkan 4 tahun perjalanan ini. Dan untuk puluhan tahun kedepannya. Bagaimana mungkin kita bisa mencapai puncaknya sakinah dan mawaddah kalau kita tidak kompak dan berjalan bersama dalam setiap bahagia maupun masalah. Masih panjang perjalanan dan tantangan juga bahagia yang menyambut kita di depan. Terakhir, kuulangi lagi untuk maafku. Maaf jika terkadang aku berlebihan untuk memastikan kamu tetap baik-baik saja dan tetap dengan perasaan yang sama. Tidak ada niat lain selain ingun kamu tetap baik-baik saja. Karena aku teramat cinta kepada Si Comel yang nun jauh di sana. Untukmu cinta. Lailatul Risqiyah

Post a Comment

Previous Post Next Post