![]() |
Gambar: dok. pribadi |
Nurul Hidayatul Ummah, Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ajak para santri untuk tetap aktif dan upgrade
kemampuan diri di tengah wabah covid-19.
“Di tengah pandemi ini sangat penting untuk mengupgrade kemampuan diri para
generasi milenial dari hari ke hari dan terus berkembang, meskipun media
pembelajaran tersekat oleh ruang,” paparnya.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam acara Webinar
(seminar virtual) Milenial Talk Peran Santri Milenial di Era New Normal yang
diadakan oleh Wadah Silaturahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta (Wasiat
Jakarta) pada Sabtu (30/01).
Dara kelahiran Lamongan 25 November 1991 itu mengungkapkan bahwa santri
hari ini sangat fleksibel dalam menjalani kehidupan di masyarakat, santri tidak
hanya belajar ilmu-ilmu alat, seperti nahwu, shorof dan kajian kitab kuning,
namun santri sendiri juga dituntut untuk menguasai berbagai keterampilan lain.
Penafsiran tentang santri tidak sempit hanya dimaknai sebatas lulusan
pesantren yang mengkaji ilmu agama saja, tapi lebih luas lagi maknanya adalah
pribadi yang harus menguasi berbagai lini kehidupan dan bermanfaat bagi sekelilingnya.
“Pasca lulus dari pesantren kita dituntut untuk
mewarnai dunia milenial dengan cara menekuni salah satu
bidang yang sesuai dengan passion kita
dan bekerja profesional di bidangnya,” urainya.
Dalam proses menemukan dan menentukan passion kita memang dibutuhkan waktu,
tidak lantas tiba-tiba muncul dalam satu atau dua hari. Kita harus terus
menggali dan menekuni sehingga lambat laun passion itu akan muncul dari
dalam diri kita.
“Dulu sewaktu jadi mahasiswa baru di UIN Syarif Hidayatullah, saya juga
belum menemukan apa passion saya, lantas lambat laun dengan tekun dan istiqomah
hal itu muncul dari dalm diri saya,” curhat alumnus University of Liciester
ini.
Satu-satunya orang yang dapat
membantu kita adalah diri kita sendiri, disamping
relasi jaringan dan organisasi itu penting tapi hal itu hanya sebagai pendorong
dan pendukung kita, dan kitalah aktor utama
yang menentukan kemana dan menjadi apa kita nantinya.
“Perluas jaringan dan relasi yang nantinya akan sangat berguna sebagai
pendorong dan pendukung mimpimu, jangan terjebak di dalam zona nyaman dan diam
tanpa kemajuan,” saran santri yang pernah mengemban pendidikan di Pesantren
Tarbiyatut Tholabah Kranji.
Di akhir sesi Nurul sapaan akrabnya, memberi motivasi pada peserta webinar
untuk terus semangat dalam melanjutkan pendidikan dan proses pengembangan diri
dalam mewujudkan mimpi dan meneruskan dakwah para Kiai.
“Kalian adalah orang-orang terpilih untuk melanjutkan pendidikan dan
meneruskan dakwah para kyai, jangan pernah berhenti bermimpi dan fokus pada hal
yang kamu tekuni serta persiapkan diri untuk menantang era selanjutnya,”
tutupnya.
Post a Comment